BANYUMAS - Lebaran berasal dari akar kata bahasa Jawa 'LEBAR' yang berarti selesai puasa atau sudah selesai tuntas bulan Ramadhan. Kemudian hari raya Idul Fitri 1 Syawal.
Lebaran senantiasa menjadi momen indah hari yang penuh kebahagiaan bagi seorang yang beriman dan bertakwa. Dengan semua rangkaian ibadah Ramadhan yang sudah selesai dikerjakannya sampai akhir, dan datangnya hari nanti fitri, hari kemenangan.
"Maka, ibadah selanjutnya merajut kembali silaturahmi, " kata Ustadz Daryanto, kepada awak media saat berkunjung silaturrahmi di kediaman Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Ketua Pengurus Jami'iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (01/05/2023) bersama rombongan PH PL JPZISNU Beres.
Ustadz Daryanto menjelaskan, kembali keutamaan silaturahmi, barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan ditangguhkan ajalnya (dipanjangkan umurnya), hendaklah ia bersilaturahim.
Baca juga:
Dini Hari, Melepas Teman Berhaji
|
"Maka hendaknya kita sebagai umat Nabi Muhammad Saw di hari lebaran Idul Fitri ini bisa semangat memanfaatkan kesempatan emas untuk merajut silaturahmi. Kepada yang msih hidup saling memaafkan dan mendo'akan serta kepada yang telah meninggal kita ziarahi makam mereka, " pungkas Ustadz Daryanto, Ketua JPZISNU Beres Purwokerto Barat.
Diketahui silaturrahmi lebaran Idul fitri, di kediaman KH Imam Hidayat dan Kediaman KH Wahid Hasan, hadir menemani pengurus harian seca lengkap, petugas lapangan dan simpatisan JPZISNU Beres.
Redaktur : JIS Agung
Kontributor : Djarmanto-YF2DOI