BANYUMAS - JPZIS NU Care-LAZISNU BERES Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, berkomitmen lakukan pemberdayaan ekonomi produktif. Hal itu, diungkapkan Plt Ketua JPZIS BERES, Daryanto, melalui kordinator pelaksana program ZIS ekonomi produktif, Titin Rachmasari, usai menyambangi beberapa warga yang diusulkan oleh petugas lapangan sebagai calon penerima ZIS ekonomi produktif kloter ke-2 di wilayah Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Titin Rachmasari mengatakan, dalam pemberdayaan ZIS ekonomi produktif ini, diharapkan jangka pendek maupun jangka panjangnya mereka yang awal mustahik, penerima zakat, penerima manfaat infaq sedekah koin NU, akhirnya menjadi muzakki, wajib zakat, munfiq dan donatur gerakan sedekah koin NU Care-LAZISNU.
“Nantinya mereka semua diharapkan akan mampu mandiri dan sejahtera bersama anggota keluarganya, ” ungkapnya. Sabtu, (05/11/2022).
Tak hanya itu, JPZIS NU Care-LAZISNU BERES ini sebagai jembatan antara muzakki dengan mustahik, dan munfiq, dontur dengan penerima manfaat dana ZIS, atau warga yang kaya dengan dhuafa, sehingga tetap terjaga rasa dan kehurmatan masing-masing pihak.
“Artinya kami Tim JPZIS BERES siap bekerja MANTAP (Modern, Akuntabel, Transparan, Amanah, dan Profesional), dalam menghimpun zakat, infaq dan sedekah dari si kaya. Kemudian pengelolaan, pentasarufannya disalurkan ke fakir miskin yang membutuhkan dan benar-benar layak untuk menerimanya, ” terangnya.
Bendahara JPZIS BERES, Sri Wakhyuni, juga mempunyai prinsip bekerja, bekerja dan bekerja dengan hati. Apapun yang bisa dikerjakan di awal tidak sampai ditunda, dan terus hanya berharap mengapai Ridlo Allah Swt.
“Ini kan pengurus harian dan petugas lapangan JPZIS BERES yang tergolong baru berusia satu tahun kemarin bertepatan dengan Hari Santri Nasional 22 Oktober 2022, beranggotakan para relawan NU Care-LAZISNU laki-laki dan perempuan, yang berjiwa muda, senantiasa militan, melekat dalam sanubari jiwa semangat yang luar biasa, ” jelasnya.
Pihaknya berkomitmen untuk mewujudkan zakat infaq sedekah produktif. Artinya, titipan amanah dari orang-orang yang wajib berzakat, berinfaq dan bersedekah tidak hanya disalurkan untuk memenuhi kebutuhan penerima yang sifatnya konsumtif saja.
“Zakat infaq sedekah, ekonomi produktif ini, artinya menyalurkan ZIS kepada pelaku usaha yang masuk kriteria penerima zakat dan juga yang benar-benar layak menerima infaq sedekah, ” tegasnya.
Bersamaan dengan semangat menyambut Hari Pahlawan, PH PL JPZIS BERES melakukan kunjungan untuk cek lokasi dan menggali informasi secara langsung, mengali data tentang suka duka kondisi sebagai pelaku UMKM selama masa pandemi maupun menjelang masa endemi covid-19 sampai hari ini.
"Tentunya mereka pun terdampak pandemi dua tahun lebih. Untuk bahan rapat pengurus dalam menentukan layak atau tidak layak sebagai penerima ZIS Produktif, " pungkasnya.
Pantauan di lapangan, kordinator pelaksanaan ZIS untuk ekonomi produktif, akan dijadikan dasar pijakan dan pertimbangan pengurus harian JPZIS BERES bersama petugas lapangan, dalam mengambil keputusan, untuk menentukan siapa saja yang layak menerimanya.
Dalam rangkaian kegiatan silaturrahi kunjungan lapanngan ke rumah warga sesuai data usulan dari 16 petugas lapangan, dan minimal satu PL mengusulkan satu data calon penerima ZIS Produktif, verifikasi data lapangan dilaksanakan oleh kordintor pelaksana, Titin Rachmasari, didampingi bendahara pengurus Harian JPZIS BRES, Sri Wakhyuni dan petugas lapangan yang mengusulkan, Asma Asyiah dan petugas lapangan lainnya yang terkait.
Baca juga:
Kemerdekaan, Jangan Lepas dari Genggamanmu!
|
Kontributor : Djarmanto-YF2DOi